ANAK TIDAK
DEKAT DENGAN ORANG TUA (SINGLE PARENT)
Sebuah pertaruhan yang sangat berat, antara meninggalkan perkerjaan atau
memilih mengasuh anak-anak. Jika salah satu ditinggalkan maka akan terjadi
ketimpangan. Problem seperti itu merupakan masalah begi sebagian besar orang
tua tunggal. Namun anda tidak perlu khawatir sebab masalah apapun pasti ada
jalan keluarnya.
Yakinlah
anda bisa dekat dengan anak-anak. Tetapi bukan jalan terbaik bila mengatasi
masalah itu harus meninggalkan pekerjaan, terlebih anda merupakan sumber utama
keuangan keluarga. Akan lebih baik bila anda mengajukan pindah ke kantor yang
lebih dekat dengan rumah anda, sehingga waktu berangkat dan pulang tidak banyak
terbuang di jalan. Pagi hari anda masih bisa menyiapkan makanan dan sore hari
bisa segera bertemu anak-anak.
Jika cara
itu tidak mungkin bisa dilakukan, sempatkan diri sering menelepon ke rumah.
Cobalah dengan komunikasi sederhana, misalnya menanyakan keadaan dan aktivitas
mereka hari ini. Pada saat itu tanyakan kesulitan yang dihadapi dan berusahalah
mencarikan jalan keluarnya. Hindari marah-marah melalui telepon. Bila terjadi,
anak menjadi ketakutan dan malas menerima telepon dari orang tua.
Selanjutnya
agar pengasuh tidak dominant, sebaiknya anda menetapkan aturan bagi anak-anak
dan pengasuh. Dengan demikian diharapkan konsistensi aturan yang dijalankan
pengasuh dan anda sama sehingga anak-anak tidak mengalami keraguan untuk
melaksanakan atau mematuhi baik saat dengan pengasuh maupun saat bersama dengan
anda. Keadaan ini tentu akan sangat membantu anda untuk tetap dapat
mengendalikan tata kehidupan dalam keluarga meski pun anda tidak banyak
memiliki waktu untuk anak-anak.
Saat ada
waktu luang usahakan bersama anak-anak. Kebersamaan dengan anak-anak akan lebih
terasa jika anda mampu terlibat secara total bersama mareka. Kebersamaan itu
tidak hanya dalam masalah fisik, misalnya seharian bercengkerama dengan anak,
tetapi juga secara psikologis. Pendekatan psikologis akan tercapai jika orang
tua mampu memahami kebutuhan-kebutuhan anak, misalnya kebutuhan kasih sayang,
keamanan, permainan dan ketenangan.
Itulah
sebabnya saat bersama anak, penuhi kebutuhan psikologis itu. Tanyakan kesulitan
yang dihadapi serta apa keinginannya. Mungkin anak minta dilayani ini dan itu,
termasuk mungkin minta dibelikan mainan. Penuhi harapannya sepanjang tidak
terlalu memberatkan. Hal itu bukan berarti memanjakan anak, tetapi merupakan
bentuk perhatian pada anak. Namun jika permintaannya memberatkan, tidak perlu
dipenuhi karena kurang memberikan manfaat. Mungkin anak tidak menerima alasan
itu, tetapi harus berikan pengertian hingga dia memahaminya. Akan lebih baik
bila permintaannya itu digantikan dengan beda yang lain.
Dengan cara
seperti itu anak akan dekat dengan pengasuh dan anda sebagai ibunya. KARTINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar