Memahami
Tangisan Bayi
Tak usah
panik jika bayi menangis. Anda dapat mengatasinya dengan mudah jika tahu
sebabnya. Jangan pula berpikir ia anak yang rewel. Menangis adalah cara si
kecil berkomunikasi dengan Anda.
ARTI TANGISAN BAYI 0-3 BULAN
Pada
umumnya, para ibu mengartikan tangis bayi sebagai tanda lapar. Ingatlah,
menangis tak selalu berarti lapar. Arti tangisan berbeda-beda, masing-masing
merupakan tanda komunikasi yang jelas sebagai ungkapan pesan kepada Anda
tentang apa yang ia butuhkan. Gerakan tubuh yang menyertai tangis dapat
membantu Anda lebih memahaminya. Makin keras dan makin lama tangis, maka makin
kuat kebutuhannya.
* “Saya lapar”
Tangis lapar
biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernapas, menangis lagi, lalu
stop untuk bernapas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar,
tangisnya lebih keras dan terus-menerus.
Jika ia masih
menangis saat disusui, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya
menutupi hidung dan ia sulit bernapas sehingga menangis.
* “Saya bosan”
Tangis bosan
biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan
berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.
* “Saya
lelah”
Tangis lelah
berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya
dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup
menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.
* “Saya
kesepian”
Beberapa
bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian
ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa
rengekan setiap menit dan kadang diikuti air mata. Emongan yang lama membuatnya
senang.
* “Saya tak
nyaman.”
Biasanya
suara tangis melengking dan jelas, napas agak tersendat, lalu napasnya menjadi
cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor,
tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.
* “Saya
kolik”
Bayi sering
menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui
penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga
timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan
biasanya terjadi sore hari menjelang malam.
Tangis kolik
sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat
hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti
gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang
angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.
* “Saya
sakit”
Rasa sakit
diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan.
Tangis bayi yang perutnya mulas lebih melengking dan lebih ribut. Hubungi
dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.
ARTI
TANGISAN BAYI 4-12 BULAN
Mulai usia
3-4 bulan Anda akan melihat perubahan nyata pada si kecil. Tangisnya mulai
berkurang karena ia sekarang mulai tahu apa yang ada di sekelilingnya. Ia mau
mendengarkan dan tertarik terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.
* “Saya
lapar”
Rasa lapar
masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia mulai mengonsumsi makanan padat. Ia pun
lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya cepat lelah. Bayi yang aktif
kebutuhan makannya lebih banyak. Makanan kecil dan minuman dapat memulihkan
energinya.
* “Saya
tumbuh gigi”
Biasanya
bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya tangisnya muncul pada
sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada rasa nyeri.
* “Saya
cemas”
Mulai usia 7
atau 8 bulan kebanyakan bayi menangis karena cemas, terutama saat ia
“kehilangan” Anda. Baginya, Anda adalah dasar dari rasa amannya. Ia akan tenang
“menjelajahi dunia” selama Anda berada dalam pandangannya. Jika Anda
meninggalkannya atau ia tak melihat Anda, meski Anda ada di dekatnya, ia akan
menangis.
* “Saya
ingin diperhatikan”
Lewat usia 6
bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat untuk memperoleh
perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, dengan menangis Anda akan
segera berlari mendekatinya. Lebih baik Anda tak buru-buru menggendongnya, tapi
hiburlah atau ajak main.
* “Saya
sakit”
Rasa sakit
yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya saat ia bergerak
aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia menangis. Mungkin lebih karena
rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya dapat menolong ia melupakan sakitnya
dengan cepat.
*”Saya
sangat lelah”
Lelah
berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya menangis.
Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan yang penuh dengan
pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi sebelum ia kehilangan
semangat. Ia butuh pertolongan Anda untuk membuatnya cukup rileks seperti
tidur.
*”Saya
marah”
Mulai usia 9
bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep, “Saya ingin”, dan kemarahan
merupakan caranya untuk menunjukkan rasa frustrasinya ketika sesuatu tak
diperoleh sesuai keinginannya. Seolah ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan,
beberapa di antaranya merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi
dorong, yang terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa.
Ia juga
terhalang oleh kemampuan komunikasinya yang masih baru. Karena tak bisa
mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, ia akan menggenggam erat kepalan
tangannya dan pipinya memerah, untuk menunjukkan pada Anda bahwa ia tak puas
dengan situasi yang ada.
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar