Agar
Pencernaan Selalu Sehat
Kategori : ARTIKEL, Info &
Tips, Kesehatan
& Kecantikan
Gangguan
kesehatan yang kerap dialami banyak orang adalah pencernaan. Diantaranya diare
dan sembelit. Dibutuhkan usaha berlanjut dari mulai pola hidup sehat, asupan
makanan sehat seimbang, hingga suplementasi yang tepat agar pencernaan terjaga
sehat.
Salah satu
indikasi yang cukup efektif untuk menggambarkan orang itu sehat adalah kondisi
pencernaannya. Menurut kepercayaan kuno masyarakat Jepang, perut merupakan pusat
kehidupan. Di situlah letak “jiwa” manusia. Barangsiapa memiliki perut sehat,
berarti alat pencernaannya berfungsi normal. Selanjutnya pasti sehat dan lancar
pula peredaran darahnya.
Gangguan
pencernaan pernah menyerang hampir setiap orang. Masalahnya bisa beragam, dari
diare, susah buang air besar, mual, dan lainnya.
Pentingnya enzim
Sistem
pencernaan adalah suatu keadaan terjadinya proses biokimia dari bahan-bahan
makanan yang kemudian terjadi penyerapan oleh saluran pencernaan. Saluran
pencernaan dimulai dari mulut, masuk ke kerongkongan, lalu masuk ke lambung.
Selanjutnya mengalir ke usus halos, ke usus besar, dan sampailah ke anus.
Saat di
lambung, makanan mengalami proses mencampur sebelum ke usus. Dalam usus
terdapat enzim pencernaan yang berfungsi membuat proses pencernaan lebih
sempurna. Enzim beguna memecah makanan menjadi bagian yang lebih kecil yang
akan diserap melalui dinding usus dalam gerakan peristaltik (teratur).
Enzim
makanan sudah mulai bekerja dari saat makanan masuk mulut sampai ke dalam
lambung, usus halus, dan usus besar. Dari usus halus mulai terjadi penyerapan
nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Enzim
pencernaan berasal dari dua sumber, yaitu enzim makanan dan enzim yang
dihasilkan oleh tubuh seperti dari getah lambung (pankreas). Setelah proses
sampai di usus besar, makanan mulai mengalami pemadatan yang nantinya akan
dibuang lewat anus.
Kontaminasi kuman
Sistem
pencernaan dalam tubuh juga bisa mengalami gangguan. Infeksi, kuman, bakteri,
parasit dari makanan atau minuman yang terkontaminasi bisa mengakibatkan
pencernaan terganggu.
Bisa juga
dari masuknya benda asing melalui makanan atau minuman. Kontaminasi zat kimia
(korosif), atau obat-obatan yang asam, juga bisa memicu gangguan di lambung.
Dr. Dadang
Makmum, Sp.PD, KGEH,
menjelaskan bahwa pencernaan yang kurang baik menyebabkan daya tahan tubuh
menurun karena zat gizi yang masuk berkurang, sehingga berat badan pun ikut
berkurang. Proses pencernaan yang kurang baik bisa timbul dari berbagai
penyakit seperti radang lidah, radang mulut akibat jamur, amandel, gangguan
sistemik pada ginjal (kadar ureum tinggi) yang mengganggu fungsi lambung, tumor
di usus besar atau halus.
Gangguan
pencernaan yang paling sering terjadi dan hampir dialami setiap orang adalah
diare dan sembelit. Diare yang tidak diatasi segera dapat menyebabkan proses
pencernaan terganggu karena terjadi pengeluaran cairan secara berlebihan.
Akibatnya, tubuh menjadi lemah.
Sembelit
atau konstipasi ditandai buang air besar (BAB) kurang dari 3 kali seminggu atau
kesulitan dalam pengeluaran akibat feses keras.
Harus jeli
Guna
menghindari gangguan proses pencernaan, banyak hal bisa dilakukan. Di antaranya
mengosumsi makanan bersih, bebas kuman, tidak mengandung zat kimia, tidak
terlalu pedas atau asam. Selain itu makanan harus memenuhi syarat nutrisi yang
baik dan kadar gizi yang cukup.
Pastikan
selalu mengasup serat yang cukup, terutama jenis tak larut dan air secara ideal
guna menjaga risiko gangguan pencernaan. Sayangnya, dalam keseharian, perilaku
dan hidup yang menuntut kepedulian lebih terhadap kesehatan justru sering
diabaikan dengan alasan sibuk, tak ada pilihan, atau kebiasaan buruk yang sulit
dihilangkan.
Untuk itu,
pilihan suplementasi bisa dipertimbangkan. Namun, perlu kejelian dalam memilih
suplemen berkualitas, terutama menyangkut kandungan serta manfaatnya bagi
pencernaan.
Beragam Gangguan
Gangguan apa saja yang sering
memengaruhi sistem pencernaan?
• Apendisitis: radang usus buntu.
• Diare: feses sangat cair akibat gerak peristaltik kelewat cepat.
• Konstipasi atau sembelit: kesulitan dalam proses defekasi (buang air besar).
• Maldigesti: terlalu banyak makan atau mengonsumsi zat yang merangsang lambung.
• Parotids: infeksi pada kelenjar parotis (kerap disebut gondong).
• Tukak lambung atau maag: radang pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori.
• Xerstomia: produksi air liur sangat sedikit.
• Apendisitis: radang usus buntu.
• Diare: feses sangat cair akibat gerak peristaltik kelewat cepat.
• Konstipasi atau sembelit: kesulitan dalam proses defekasi (buang air besar).
• Maldigesti: terlalu banyak makan atau mengonsumsi zat yang merangsang lambung.
• Parotids: infeksi pada kelenjar parotis (kerap disebut gondong).
• Tukak lambung atau maag: radang pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori.
• Xerstomia: produksi air liur sangat sedikit.
Secara umum
gangguan pada sistem pencernaan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah,
infeksi bakteri, atau kelainan alat pencernaan. Di antara beragam gangguan
tersebut, diare dan sembelit adalah yang paling umum terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar