MACAM-MACAM PENYIMPANGAN (ANOMALI)
Dibawah ini akan diberikan contoh Anomali sbb:
Dibawah ini akan diberikan contoh Anomali sbb:
No pasien
|
Kode obat
|
Harga obat
|
P001
|
Kd 01
|
2000
|
P002
|
Kd 02
|
4500
|
P003
|
Kd 03
|
2000
|
• Anomali Penyisipan(Insertion Anomaly)
Yaitu error atau kesalahan yang terjadi sebagai akibat operasi menyisipkan tuple/record pada sebuah relasi.
Contoh: Jika ada obat baru yang akan dimasukkan/disisipkan, maka obat tersebut tidak dapat disisipkan ke dalam relasi sampai ada pasien yang mengambil jenis obat tersebut.
• Anomali Penghapusan(Deletion Anomaly)
Yaitu error atau kesalahan yang terjadi sebagai akibat operasi penghapusan terhadap tuple/record dari sebuah relasi.
Contoh: Jika pasien yang memiliki No_Pasien P001 membatalkan tidak jadi menebus resep obat tersebut, maka jika record tersebut dihapus akan menyebabkan hilangnya informasi tentang Kode_Obat Kd01.
• Anomali Peremajaan(Update Anomaly)
Yaitu error atau kesalahan yang terjadi sebagai akibat operasi perubahan tuple/record dari sebuah relasi.
Contoh: Jika harga obat untuk kode_obat Kd01 dinaikkan menjadi 5000, maka harus dilakukan beberapa kali modifikasi terhadap record-record pasien yang menebus kode_obat Kd01, agar data selalu tetap konsisten.
7 Langkah Pembentukan Normalisasi :
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan dari data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)
Menghilangkan beberapa elemen yang berulang agar menjadi suatu bernilai tunggal yang berinterigasi diantara setiap baris dan kolom pada suatu tabel.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Normalisai bentuk kedua telah memenuhi normalisasi bentuk pertama, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key), sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field, kunci field haruslah unik dan tetap mewakili atribut yang lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara seluruh.
5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Bentuk yang mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
6. Bentuk Normal Keempat (4NF / Fourth Normal Form)
Relasi R adalah bentuk normal keempat dan hanya relasi tersebut termasuk BCNF dan semua tergantung multi value adalah ketergantungan fungsional.
7. Bentuk Normal Kelima (5NF / Fifth Normal Form)
Berisi PJNF (Projection Join Normal Form) dan 4NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)
Merupakan kumpulan dari data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi, data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.
2. Bentuk Normal Kesatu (1NF / First Normal Form)
Menghilangkan beberapa elemen yang berulang agar menjadi suatu bernilai tunggal yang berinterigasi diantara setiap baris dan kolom pada suatu tabel.
3. Bentuk Normal Kedua (2NF / Second Normal Form)
Normalisai bentuk kedua telah memenuhi normalisasi bentuk pertama, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung secara fungsi pada kunci utama (primary key), sehingga untuk membentuk normal kedua harus sudah ditentukan kunci field, kunci field haruslah unik dan tetap mewakili atribut yang lain yang menjadi anggotanya.
4. Bentuk Normal Ketiga (3NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif dengan kata lain, setiap atribut bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key secara seluruh.
5. Boyce-Code Normal Form (BCNF)
Bentuk yang mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung fungsi pada atribut super key.
6. Bentuk Normal Keempat (4NF / Fourth Normal Form)
Relasi R adalah bentuk normal keempat dan hanya relasi tersebut termasuk BCNF dan semua tergantung multi value adalah ketergantungan fungsional.
7. Bentuk Normal Kelima (5NF / Fifth Normal Form)
Berisi PJNF (Projection Join Normal Form) dan 4NF dilakukan dengan menghilangkan ketergantungan join yang bukan merupakan kunci kandidat.
- Step I bentuk Unnormalized
Bentuklah menjadi tabel
unnormalized, dengan mencantumkan semua field yang ada. Tuliskan semua data
yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan
Nofak
|
Kode Supp
|
Nama Supplier
|
Kode Brg
|
Nama Barang
|
Tanggal
|
Jatuh Tempo
|
QTY
|
Harga
|
Jumlah
|
Total
|
779
|
S02
|
HITACHI
|
R02
|
RICE COOKER CC3
|
22/04/2005
|
26/04/2005
|
10
|
150000
|
1500000
|
1500000
|
998
|
G01
|
GOBEL NUSANTARA
|
A01
|
AC SPLIT ½ PK
|
26/04/2005
|
26/04/2005
|
10
|
1350000
|
13500000
|
23500000
|
998
|
G01
|
GOBEL NUSANTARA
|
A02
|
AC SPLIT 1 PK
|
26/04/2005
|
26/04/2005
|
5
|
2000000
|
10000000
|
- Step II bentuk Normal Kesatu
Bentuklah menjadi bentuk
normal kesatu dengan memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan
bernilai atomic, juga seluruh record harus lengkap adanya. Bentuk file adalah
flat file. Dengan bentuk normal kesatu ini telah dapat dibuat satu entity
dengan 11 atribut yaitu:
Nofak
|
Kode Supp
|
Nama Supplier
|
Kode Brg
|
Nama Barang
|
Tanggal
|
Jatuh Tempo
|
QTY
|
Harga
|
Jumlah
|
Total
|
779
|
S02
|
HITACHI
|
R02
|
RICE COOKER CC3
|
22/04/2005
|
26/04/2005
|
10
|
150000
|
1500000
|
1500000
|
998
|
G01
|
GOBEL NUSANTARA
|
A01
|
AC SPLIT ½ PK
|
26/04/2005
|
26/04/2005
|
10
|
1350000
|
13500000
|
13500000
|
998
|
G01
|
GOBEL NUSANTARA
|
A02
|
AC SPLIT 1 PK
|
26/04/2005
|
26/04/2005
|
5
|
2000000
|
20000000
|
20000000
|
Namun bentuk normal kesatu
ini masih banyak kelemahan yaitu:
a.
Inserting
/ penyisipan
Kita tidak dapat memasukkan
kode dan nama supplier saja tanpa ada transaksi pembelian, sehingga supplier
baru dapat masuk apabila ada transaksi pembelian
b.
Deleting
/ Penghapusan
Bila satu record diatas
dihapus misalnya nomor faktur 779 maka berakibat pula penghapusan data supplier
S02 (Hitachi),
padahal data supplier tersebut masih dibutuhkan.
c.
Updating
/ Pengubahan
Kode dan nama supplier
terlihat ditulis berkali-kali, bila suatu
ketika terjadi perubahan nama supplier misalnya maka harus mengganti
disemua record yang mengandung hal tersebut. Bila ada yang terlewat maka
membuat data tidak konsisten lagi.
d.
Redudancy
Field jumlah dan total
diatas merupakan redudancy, karena setiap kali harga dikalikan dengan quantitas
akan menghasilkan jumlah. Maka field tersebut dapatlah dibuang, bila tidak
dibuang maka mengakibatkan tidak konsisten. Tidak konsisten disini diakibatkan
karena bila ada perubahan harga, hanya data harga yang diubah, data jumlah
tidak maka nilai jumlah tidak sama dengan quantity kali harga.
- Step III bentuk Normal Kedua
Pembentukan bentuk normal
kedua dengan mencari kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam
pencarian dan sifatnya unik. Melihat kondisi dari permasalahan faktur diatas
dapat diambil kunci kandidat yaitu:
-
no
faktur
-
kode
supplier
-
kode
barang
bentuklah tiga tabel dengan kunci tersebut, lihatlah
ketergantungan fungsional field-field lain terhadap field kunci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar